“PENGARUH PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008
TERHADAP KINERJA GURU
DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL”
DISUSUN OLEH :
MEGA SYLVA
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia sebagai salah satu komponen dari
manajemen organisasi perlu mendapat perhatian yang serius dari para pemegang
kebijakan di organisasi, sehingga keberadaannya dapat terpelihara secara
dinamis dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya
manusia (guru) dalam melaksanakan tugas berperan sebagai pengendali bagi sumber
daya lainnya, sehingga apapun yang dilakukan akan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan organisasi untuk mencapai target yang ditetapkan. guru akan tampak
berperan penuh dalam kehidupan organisasi sekolah apabila telah menampilkan
perilaku dalam bekerja yang disebut sebagai kinerja guru.
Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan
kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu
organisasi serta mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu organisasi serta
mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Dengan
adanya informasi mengenai kinerja suatu organisasi pemerintah maupun swasta,
maka akan dapat diambil tindakan yang diperlukan seperti koreksi atas
kebijakan, meluruskan kegiatan-kegiatan utama dan tugas pokok instansi, bahan
untuk perencanaan, menentukan tingkat keberhasilan instansi dalam mencapau misi
dan visinya, untuk memutuskan suatu tindakan. Dengan kinerja guru yang
maksimal dari setiap
elemen sekolah maka, sekolah sudah menerapkan standar sistem
manajemen mutu. Salah satunya
system manajeman mutu ISO.
Organization for Standardization
(ISO) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil
dari badan standar nasional setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari nama
lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO, tetapi sekarang lebih dikenal dan lebih
sering memakai singkatan ISO,karena dalam bahasa Yunani isos berarti sama
(equal). Organisasi ini didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar
standar industrial dan komersil dunia. ISO yang merupakan lembaga nirlaba
internasional pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan
standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal
antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM bank,
ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Meski ISO adalah organisasi non
pemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum
melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh dari pada
kebanyakan organisasi non-pemerintah lainnya.
Mutu pendidikan banyak disorot dari sisi prestasi
hasil belajar siswanya. Upaya untuk
mencapai hasil belajar siswa
yang optimal tidak dapat
dipisahkan dari peningkatan
mutu proses pembelajaran mata di
kelas yang salah satu
komponen utamanya adalah guru.
Guru memegang kunci dalam
menciptakan suasana pembelajaran
yang sehat dan
kondusif bagi siswa.
Salah
satu upaya untuk melakukan penjaminan mutu proses pendidikan yaitu
dengan menerapkan sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001 : 2008. Sebagai
standar mutu internasional, implementasi
sistem manajemen mutu
ISO 9001 :
2008 secara konsisten
akan meningkatkan mutu sekolah
serta efisiensi dalam
pengelolaan sumber daya sekolah.
Selain itu, diharapkan
ada suatu proses
penyempurnaan berkelanjutan
(continual improvement) terhadap
kinerja guru di sekolah
sehingga kualitas dan
output sekolah sebagai sebuah institusi pendidikan selalu menjadi lebih
baik dari waktu ke waktu.
SMK yang sudah
memiliki sertifikasi ISO
9001 : 2008
mempunyai kelebihan bahwa penerapan ISO 9001 : 2008 secara periodik akan
diaudit badan sertifikasi ISO yaitu pada saat awal sertifikasi dan satu tahun
sekali surveillance visit. Kehadiran pihak ketiga dari badan sertifikasi
ISO tersebut akan mendorong sekolah
untuk secara efektif
menerapkan dan memelihara
ISO 9001 : 2008
sebagai standar manajemen
yang telah dipilih.
Hal tersebut dapat
dirasakan dengan adanya dokumentasi-dokumentasi, alur kerja, komunikasi,
job description, dan prosedur operasi
standar (SOP) yang
sudah terkelola dengan
baik sehingga semua elemen
organisasi sekolah dapat memahami tugasnya masing-masing.
Namun dalam pelaksanaannya, implementasi ISO 9001 :
2008 di sekolah sekolah sebagian besar
cenderung hanya formalitas
untuk memenuhi kebijakan dari Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah (Dirjen
Dikdasmen) sekaligus untuk mengangkat
nama sekolah di
mata masyarakat. Padahal
biaya untuk sertifikasi ISO
itu sendiri sangat
mahal, mencapai 34
juta rupiah untuk registrasi dan
setiap tahun harus
membayar 13 juta
rupiah. Hal tersebut
belum diimbangi dengan kinerja
yang maksimal dari
setiap elemen organisasi sekolah untuk
menerapkan standar sistem manajemen
mutu ISO 9001 : 2008. Masukan-
masukan dari para stakeholder masyarakat yang berkepentingan dalam pendidikan
juga masih sangat
kurang. Setiap divisi
dalam organisasi sekolah
belum secara aktif berinteraksi
dengan para stakeholder.
Padahal interaksi dengan
para stakeholder pendidikan mempunyai
peranan penting untuk
mengetahui sejauh mana kualitas
pelayanan sekolah yang
sudah diterapkan dan
diharapkan adanya masukan-masukan yang
membangun untuk lebih
meningkatkan mutu pelayanan demi kepuasan pelanggan pendidikan.
Dalam
Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun
2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya
menyatakan bahwa tugas
utama guru adalah mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan
anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan
menengah serta tugas
tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah.
Seharusnya
dengan penerapan sistem
manajemen mutu ISO
9001: 2008 kinerja guru menjadi
lebih optimal dalam proses belajar mengajar. Implementasi sistem manajemen
mutu ISO 9001
: 2008 secara
konsisten akan meningkatkan mutu sekolah
serta efisiensi dalam
pengelolaan sumber daya
sekolah. Sumber daya sekolah yang
paling berpengaruh dalam hal ini adalah sumber daya manusia yang terdiri
dari guru, karyawan,
dan siswa. Guru
mempunyai peranan paling penting dalam pembelajaran dan
diharapkan adanya continual
improvement pada proses belajar-mengajar
sehingga dapat mencetak lulusan yang berkualitas. Maka dari itu
perlu diketahui pengaruh
penerapan sistem manajemen
mutu ISO 9001: 2008
terhadap kinerja guru.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001;2008
Manajeman pendidikan dipandang
sebagai salah satu factor yang amat penting dalam menanggani masalah masalah
yang ada, karna kelemahan sistem pendidikan yang ada. Manajeman merupakan salah
satu factor yang perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Manajeman adalah proses mengkoordinasi dari
berbagai aktivitas-aktivitas kerja sehingga dapat selesai secara efisien dan
efektif dengan melalui orang lain.
ISO singkatan dari International
Organization for Standardization merupakan sebuah badan standar internasional
yang terdiri dari badan-badan standar nasional setiap Negara. ISO memegang
peranan penting dalam mengukur kredibilitas perusahaan yang ingin bersaing
secara global dan juga salah satu cara untuk meningkatkan sistem manajemen
mutunya. Mereka yang memiliki sertifikasi ISO akan memiliki kemungkinan lebih
untuk memenangkan kompetisi pasar. Hal itu disebabkan karena adanya jaminan
kualitas dari produk dan jasa yang ditawarkan serta kepercayaan konsumen akan
brand terkait.
Dalam
membangun sistem manajemen mutu akan lebih mudah dari lingkungan yang terkecil
artinya adalah memulai dari diri sendiri. Untuk itu maka laksanakanlah prinsip
dasar ISO 9000 yaitu:
1. Tulis apa yang dikerjakan (Plan)
2. Kerjakan apa yang ditulis (Do)
3. Periksa dan Tinjau (Chek dan Review)
4. Dokumentasikan dengan baik (Standar
Mutu)
Keuntungan penerapan
ISO 9001 pada
lembaga pendidikan menurut Sendari (Usman, 2011: 550) adalah
dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001 oleh suatu sekolah,
berarti sekolah tersebut
terbukti telah menerapkan
sistem penjaminan mutu ISO 9001.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh
dengan diterimanya sertifikat ISO
9001 pada suatu
sekolah adalah dapat
menetapkan aturan-aturan
dasar untuk sistem
kualitas terhadap barang/jasa
agar tetap konsisten, terdokumentasi, dan
terevaluasi. Mengingat banyaknya
manfaat yang dapat diambil,
sistem manajemen mutu
ISO 9001: 2008
dibutuhkan oleh organisasi dalam bidang
pendidikan terutama SMK untuk meningkatkan kualitas mutu lulusannya agar
dapat bersaing di dunia kerja.
B. Kinerja
Guru
Komitmen
guru dan organisasional merupakan salah
satu hal yang mendorong dan
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja guru. Kinerja menurut
Prawirosentono (Usman, 2011:
488) adalah usaha
yang dilakukan dari hasil
kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang
atau sekelompok orang dalam
suatu organisasi sesuai
dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam
rangka mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal,
tidak melanggar hukum,
dan sesuai dengan
moral maupun etika.
Dalam organisasi sekolah, kinerja dihubungkan
dengan keberadaan seorang
guru yang menjadi ujung
tombak pendidikan. Kinerja
seorang guru dalam
melaksanakan tugas kesehariannya tercermin
pada peran dan
fungsinya dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar
kelas, yaitu sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih.
Kinerja
atau performance dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja,
pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk kerja (Lembaga Administrasi Negara RI
2007: 3). Sejalan dengan itu, Smith (2002: 214) menyatakan kinerja adalah
“…output drive from processes, human or otherwise”(hasil atau keluaran dari
suatu proses). Sebenarnya istilah kinerja berasal dari kata job Performance
yaitu perilaku kerja yang ditampilkan seorang pegawai dalam melaksanakan tugas
pokok, fungsi dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja diartikan
juga sebagai tingkat atau derajat pelaksanaan tugas seseorang atas dasar
kompetensi yang dimilikinya. Istilah kinerja tidak dapat dipisahkan dengan
bekerja karena kinerja merupakan penampilan dari sebuah proses bekerja.
Tugas-tugas guru
yang berkaitan langsung
dengan kegiatan belajar mengajar adalah:
(a) merencanakan program
pembelajaran; (b) melaksanakan kegiatan pembelajaran; dan (c)
menilai hasil belajar siswa (Nana Sudjana, 2004: 19). Selain itu dalam
Permenpan No 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya disebutkan
tugas guru berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran,
kegiatan bimbingan, dan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Tugas-tugas ini merupakan
tugas pokok guru.
Kinerja guru tercermin
dalam pelaksanaan tugas-tugas pokok tersebut.
Kinerja sumber
daya manusia, termasuk
guru di dalamnya
menurut Standar Internasional (ISO 9001: 12) tentang sumber daya manusia
menyebutkan bahwa personil yang
melaksanakan pekerjaan yang
mempengaruhi kesesuaian
terhadap persyaratan produk
harus memiliki kompetensi
atas dasar pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan
pengalaman yang sesuai. Kemampuan mengajar guru sebenarnya merupakan
pencerminan penguasaan guru
atas kompetensinya. 10 kompetensi
dasar yang harus
dikuasai guru, yaitu:
(1) penguasaan bahan pengajaran; (2)
penguasaan landasan kependidikan;
(3) penguasaan pengelolaan program pembelajaran;
(4) penguasaan interaksi
program belajar mengajar;
(5) mampu mengelola kelas;
(6) mampu menggunakan
media/sumber belajar; (7) mampu
menilai prestasi siswa;
(8) menilai fungsi
dan program bimbingan
dan penyuluhan; (9) mampu
menyelenggarakan administrasi sekolah;
dan (10) memahami prinsip-prinsip
serta menafsirkan hasil penelitian.
C. HUBUGAN
PENERAPAN PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP
KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL
Menurut Anwar (2004: 45) kinerja
adalah semua perilaku sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh
pengetahuan, sikap dan keterampilan serta motivasi dalam menghasilkan sesuatu
sesuai standar yang ditetapkan oleh organisasi. Konsep tersebut menekankan
bahwa kinerja pegawai perlu dilandasi oleh sejumlah kompetensi dan didukung
motivasi, sehingga akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi keberadaan
organisasi.
Kinerja sumber
daya manusia, termasuk
guru di dalamnya
menurut Standar Internasional (ISO 9001: 12) tentang sumber daya manusia
menyebutkan bahwa personil yang
melaksanakan pekerjaan yang
mempengaruhi kesesuaian
terhadap persyaratan produk
harus memiliki kompetensi
atas dasar pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan
pengalaman yang sesuai. Kemampuan mengajar guru sebenarnya merupakan
pencerminan penguasaan guru
atas kompetensinya.
Hipotesis yang
diajukan dalam penelitian
ini yaitu: Terdapat
pengaruh yang positif dan
signifikan dari penerapan
sistem manajemen mutu
ISO 9001: 2008 terhadap kinerja
guru di SMK Negeri 1 Sedayu Bantul.
DAFTAR PUSTAKA
Goetsch,
David L dan Davis, Stanley B. (2006), Quality Management:Introduction to
Total Quality Management for Production,Processing, and Services. New
Jersey: Pearson Prentice Hall